Iklan

http://www.forum-seguranca.com/uploads/media/Forum_Seguraca_468x60.gif

Praven/Debby Siap jadi andalan Baru Indonesia


JAKARTA (HN) - Empat tahun lalu, Markas PB Djarum Jakarta menjadi awal perjalanan karier Praveen Jordan di dunia bulu tangkis. Siapa sangka, performa pria yang akrab disapa Ucok itu berhasil membuat pelatih kepala ganda campuran pelatnas Richard Mainaky jatuh hati pada pandangan pertama.

Kala itu, Ucok masih menjadi pemain ganda putra. Namun teknik permainannya di lapangan serta postur tubuh yang menunjang menjadi daya pikat tersendiri di mata Richard. Kendati tertarik, dia tak langsung memboyong Ucok ke Cipayung.

“Entah, awal pertama saya langsung punya insting bahwa dia berbakat. Setelah berkonsultasi dengan pelatih di Djarum ternyata anaknya agak ‘repot’ kalau langsung dibawa ke Cipayung. Makannya saya suruh klub membina dia dulu selama satu tahun sebelum akhirnya masuk pelatnas,” ujar Richard saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (22/3).

Siapa sangka insting itu terbukti. Setelah berpasangan selama dua tahun tiga bulan dengan Debby Susanto, akhirnya prestasi ganda lapis satu pelatnas itu pecah telur. Mahkota All England Super Series 2016 untuk nomor ganda campuran berhasil dibawa pulang, dan menjadi oase di tengah penurunan peforma seniornya, terutama jelang Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil.

Capaian itu juga membuat konsentrasi Richard tak lagi hanya fokus pada andalan utama Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. “Sekarang fokus saya terbagi kepada mereka (Praveen/Debby) juga. Setidaknya saya menargetkan mereka bisa mendapat medali di Olimpiade, meski saat ini kita belum bisa membicarakan warna (medali) yang akan dibawa pulang,” kata Richard kepada HARIAN NASIONAL.

Tak dimungkiri, bulu tangkis merupakan cabang olahraga (cabor) terkuat pendulang medali, selain angkat besi. Pemerintah sendiri menargetkan dua emas ke pundak atlet-atlet Merah Putih. Otomatis, beban itu dipikul dua kali lipat khususnya untuk pasangan utama, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, serta Tontowi/Liliyana.

Praveen/Debby mengaku siap diberi tanggung jawab lebih. “Tentu suatu kehormatan bila PBSI membagi beban (medali Olimpiade). Kami sadar capaian kami (di All England) masih langkah awal, dan bila dibandingkan dengan Ci Liliyana danTontowi belum ada apa-apanya. Namun kami akan berusaha menunjukkan kemampuan terbaik kami,” ujar Debby.

Senada, Praveen pun mengatakan gelar All England adalah tonggak awal prestasi, khususnya menjelang Olimpiade. Meski tak ditargetkan apapun, namun mereka berambisi dapat menjadi juara di dua turnamen pengumpulan poin yang akan diikuti, Malaysia Super Series Premier dan Singapore Super Series.

“Target utamanya memang hanya di Indonesia Open SSP dan Olimpiade. Namun kami sebagai pemain tentu ingin berprestasi lebih, meski secara poin sudah aman, setidaknya ingin menambah lagi,” tambah Praveen.

Capaian Praveen/Debby di All England juga mendapat apresiasi dari Djarum Foundation. Mereka dibanjiri bonus Rp 500 juta. Bahkan, salah satu klub pencetak atlet bulu tangkis berprestasi itu menjanjikan hadiah lebih banyak bila anak didiknya mampu mengembalikan tradisi emas Olimpiade.

“Harapan kami semoga pemberian penghargaan ini bisa meningkatkan prestasi Praveen/Debby pada kejuaraan bergengsi lainnya, termasuk Olimpiade Rio. (Untuk bonus) Olimpiade bisa  empat lima kali dari dari sekarang (hampir Rp 1 miliar untuk satu orang). Pemberian penghargaan ini saya harapkan juga bisa menjadi virus positif bagi pemain Djarum lainnya agar tak mau kalah dengan yang diraih Praveen/Debby,” pungkas Program Director Yoppy Rosimin.
Praven/Debby Siap jadi andalan Baru Indonesia Praven/Debby Siap jadi andalan Baru Indonesia Reviewed by Unknown on 9:16 PM Rating: 5

No comments: